Balikpapan - Puluhan warga diduga menjadi korban penipuan terkait penjualan rumah kontrakan fiktif yang berlokasi di daerah Jakasampurna, Bekasi Barat, Kota Bekasi. Rumah-rumah kontrakan itu dipasarkan dengan harga antara Rp 75-125 juta melalui platform media sosial Facebook.
Dikutip dari detikProperti, pelaku diketahui bernama Karsih (48) yang menawarkan enam unit rumah kontrakan lewat perantara bernama Yurike atau Rike Herlanda. Rike bertugas menangani komunikasi dengan calon pembeli yang menghubungi melalui Facebook sekaligus memasarkan kontrakan tersebut dengan mengunggah foto-foto bagian depan rumah milik Karsih serta mencantumkan harga jualnya.
"Dijual rumah pinggir jalan luas 38 meter harga 75 JT di Bintara," tulis akun Facebook Rike Herlanda seperti yang dikutip detikcom, Selasa (15/7/2025) dari foto yang diberikan oleh korban.
Berdasarkan foto unggahan yang diperoleh, promosi penjualan kontrakan itu dipublikasikan sejak Maret 2025. Namun, menurut keterangan Ketua RW 11, Vikri, ada korban yang mengaku sudah melakukan pembelian sejak Juni 2023.
Salah satu korban, sebut saja Korban A (nama disamarkan), tertarik membeli karena tergiur harga yang dianggap murah, yakni Rp 60 juta untuk satu unit. Awalnya, kontrakan itu ditawarkan seharga Rp 70 juta, tetapi Korban A berhasil menawar. Saat itu, ia memang sedang mencari tempat tinggal untuk dirinya dan istrinya.
Namun, Korban A tidak bisa langsung menempati rumah tersebut karena masih dihuni oleh penyewa lain. Karsih menjanjikan bahwa uang sewa dari penyewa akan menjadi milik Korban A, sehingga ia bersedia menunggu. Meski begitu, Karsih tidak memberikan dokumen kepemilikan rumah, sehingga Korban A merasa ragu dan belum menempatinya.
Ia dan beberapa korban lainnya, mengaku mengetahui menjadi korban penipuan setelah melihat rumah yang mereka beli sudah hancur. Pada saat itu, Karsih juga tidak dapat dihubungi.
Mereka sempat mendatangi keluarga Karsih yang tinggal di salah satu unit kontrakan tersebut. Namun, keluarga Karsih tidak mengetahui perihal penipuan yang dilakukan kerabatnya. Mereka bersama korban lainnya pun diarahkan untuk melapor kepada Ketua RW yakni Vikri.
Puncak kemarahan warga tidak dapat ditampung lagi, mereka memutuskan untuk berkumpul di lokasi kontrakan. Mereka merusak 2 rumah Karsih dan mencoret beberapa tulisan di dinding rumah kontrakan tersebut 'Penipu', 'Mafia Karsih', 'Modus Penipuan', hingga 'Keluar Karsih Penipu!'. Vikri datang ke lokasi untuk melerai warga dan mengarahkan mereka untuk segera melaporkan penipuan ini ke Polres Bekasi. Video aksi perkumpulan korban ini sontak viral di media sosial.
Vikri mengatakan total ada 62 korban yang terjerat penipuan kontrakan fiktif di Bekasi ulah Karsih dengan total kerugian mencapai Rp 7,2 miliar.
"90 persennya maklumatnya (yang cari calon pembeli) dia, Yurike itu. Sampai sekarang akhirnya ada total 62 korban," ungkap Vikri.